Sabtu, 20 Oktober 2012, Kelas Jurnalistik Ponpes Sumatera Thawalib mengundang seorang penulis muda untuk berbagi pengalaman bersama. Setelah sedikit mengalami keterlambatan, kegiatan tersebut akhirnya berlangsung dengan sukses.
Ia datang ke Madrasah Sumatera
Thawalib Parabek pada jam 4. Meskipun sebelumnya telah diumumkan supaya
teman-teman Jurnalistik tidak pulang terlebih dahulu demi kegiatan ini. Akan
tetapi, sayangnya beberapa anggota sudah pulang terlebih dahulu. Setelah
menunggu beberapa saat, show must go on meskipun santri yang hadir hanya
enam orang saja.
Dalam penyampaiannya, bang Fauzul,
begitu ia disapa, menyampaikan motivasi kepada teman-teman jurnalistik untuk
terus dan terus menulis. “Kamu tidak akan menjadi orang yang mahir kungfu
meskipun telah menonton adegan Jakcy Chan dan Jet Li ratusan kali. Yang kamu
butuhkan adalah mulailah menulis dan teruslah menulis.” ungkap bang Fauzul.
Selain itu, ia memutar beberapa video motivasi dari penulis-penulis cilik mapun
terkenal. Diantaranya seorang penulis cilik yang baru berumur belasa tahun
sudah bisa menulis buku ketiganya dengan kuantitas 600an halaman. Ia juga
memutar video talkshow bersama Hevi Tiana Rosa. Dalam video itu, Bunda Helvi
menyatakan bahwa
ada tiga cara untuk menjadi penulis selain dengan membaca. Yang
pertama adalah menulis, yang kedua adalah menulis, dan yang ketiga adalah
menulis. Selain itu, membaca adalah saudara kandung dari menulis, jika Kamu
ingin menjadi penulis, maka kamu harus membaca.
Materi yang disampaikan cukup
menarik bagi anggota Jurnalistik. Hal ini terbukti ketika ada beberapa santri
yang mengintip dari luar akhirnya tertarik dan ikut masuk ke kelas. Di dalam
kelas, bang Fauzul melakukan beberapa perangsangan sebagai dasar bagi peserta
untuk memulai menulis, baik melalui gambar maupun dengan kosa kata kunci.
Begitu asiknya kegiatan, tidak
terasa waktu sudah menunjukkan pukul enam sore. “Sebenarnya masih banyak yang
akan disampaikan, akan tetapi waktunya sangat terbatas.” aku bang Fauzul. Kan
tetapi, pada intinya, menulis itu tidak butuh teori. Teori bisa ditemukan di
mana saja. Jika sekarang disampaikan teori, tahun depan ada teori lagi, begitu
juga seterusnya, maka teorinya hanya itu saja, tidak banyak perkembangan. Yang
paling dibutuhkan sebenarnya adalah action. So menulislah…