Selasa, 20 November 2012

4 Ciri Muhajirin

0 komentar

Ust. Ahmad Mubarak, MSI.Disampaikan dalam Khutbah Jumat 16 November 2012

Hijrah merupakan sebuah peristiwa besar. Dalam sejarah, Hijrah telah membuktikan perannya yang vital dalam perkembangan Islam berikutnya. Di lain sisi, untuk taraf individual, Hijrah juga merupakan sebuah peristiwa yang luar biasa.
Sebuah perbuatan yang luar biasa hanya berasal dari orang yang luar biasa. Oleh sebab itu, Muhajirin, sahabat Rasulullah yang ikut hijrah bersama beliau adalah orang-orang luar biasa. Pertanyaannya, apakah yang membuat mereka luar biasa?
Ada empat sifat yang mereka miliki sehingga Muhajirin mampu berhijrah.
Artinya, keempat sifat inilah yang ternyata menjadikan para Muhajirin menjadi insan-insan yang luar biasa.  Sebagaimana disampaikan dalam Q.S al-Anfal [8]: 74, keempat sifat tersebut adalah: keimanan yang sempurna, berpindah, berkorban, dan pelopor.
Sahabat Nabi yang ikut hijrah adalah orang-orang dengan iman yang sempurna. Mereka hijrah dalam suasana yang penuh dengan tekanan dari Kafir Quraysh. Mereka butuh kekuatan yang sangat besar untuk mampu lepas dari tekanan yang besar ini.  Mereka tidak boleh membawa satu benda pun untuk berhijrah. Mereka harus meninggalkan kampung halaman, dan terutama sekali keluarga. Tentu saja ini adalah tantangan yang sangat besar.
Sebagai contoh, Abdurrahman ibn ‘Auf adalah seorang sahabat Nabi yang kaya. Ia adalah saudagar sukses. Akan tetapi, apakah ia bisa membawa harta dan keluarganya ketika Hijrah? Tidak..!! Sebagaimana sahabat-sahabat lainnya, ia berangkat ke Madinah dengan tangan kosong. Oleh sebab itu, apakah yang selalu dimiliki dan dibawa oleh Abdurrahman ibn ‘Auf, dan sahabat-sahabat lainnya? Itulah iman kepada Allah dan Rasul-Nya yang kelak member berkah yang luar biasa dalam hidup mereka. Di Madinah, mereka mendapatkan keluarga yang baru, pekerjaan yang baru, dan bahkan Abdurrahman ibn ‘Auf dalam beberapa waktu mampu menjadi seorang saudagar yang sukses kembali.
Selain itu, para sahabat juga orang yang berpindah. Dalam hal ini, Hijrah dimaknai secara makani. Akan tetapi, jika dilihat dalam konteks ma’nawi, hijrah bermakna meninggalkan segala keburukan, bergerak menuju kemuliaan. Inilah sifat mulia sahabat sehingga mereka mampu berhijrah.
Sifat beriktunya adalah berkorban. Sebagaimana disinggung di atas, Rasulullah dan sahabat yang berhijrah tidak bisa membawa apapun ke Madinah. Mereka harus merelakan harta dan keluarga mereka di Makkah. Bayangkan jika Anda dalam posisi ini! Tentu saja terasa, ini merupakan sebuah gerak yang sangat besar dengan pengorbanan yang luar biasa. Bukan hanya pengorbanan harta, akan tetapi juga pengorbanan kehidupan.
Dan terakhir, para sahabat Muhajirin adalah para pelopor. Seketika mereka sampai di Madinah, Rasulullah mempersaudarakan mereka dengan masyarakat Madinah. Mereka, bersama Rasulullah berhasil mempelopori persaudaraan antara suku ‘Aus dan Khazraj. Bersama Rasulullah, mereka mempelopori berdirinya Negara dengan tata hukum dan kebebasan yang seimbang antar manusia, sebuah tatanan kehidupan dalam Hukum yang akhir-akhir ini diagungkan oleh Negara-negara modern.
Keempat sifat tersebutlah yang dimiliki oleh para sahabat yang berhijrah. Dengan sifat tersebutlah mereka menjadi orang yang luar biasa, dan mampu melakukan sebuah momen yang luar biasa. Keempat sifat tersebut tentu saja harus dimiliki oleh generasi Islam saat ini. Keempat sifat itu bisa membawa generasi muda menuju perkembangan kehidupan, baik individual maupun komunal bahkan dalam ruang lingkup Negara menjadi luar biasa.[] 

Leave a Reply

 
aLBayan © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here