Aksi Solidaritas Palestina
Untuk pertamakalinya, Ponpes Sumatera Thawalib mengadakan Aksi Sosial Solidaritas Palestina. .... More
Pelantikan IPST
Tanggal 20 November hari selasa kemaren Madrasah Sumatra Thawalib Parabek mengadakan pelantikan para anggota IPST...More
Mahaguru Sumatera Thawalib
Dari sisi senioritas, siapakah guru Ponpes Sumatera Thawalib Parabek yang paling senior? Tentu saja....More
Tahun Baru di Ponpes Sumatera Thawalib Parabek
Tahun baru santri bukan dengan pesta pora, meniup terompet, begadang, dan sebagainya, melainkan dengan introspeksi diri...More
Selasa, 27 November 2012
Tahun Baru di Ponpes Sumatera Thawalib
Categories :
Sabtu, 17 November 2012, bertepatan
dengan tanggal 3 Muharram 1434 H, Ponpes Sumatera Thawalib Parabek mengadakan
acara peringatan tahun baru Hijriah. Acara yang bertemakan Muhasabah diri untuk
menghadapi tahun baru Hijriah ini diadakan di Masjid Jami’ Parabek. Acara ini diadakan pada jam ke-5 hingga jam
ke-7 dengan dipimpin oleh Ustz. Debi Santia Putri selaku pembawa acara.
Kegiatan yang berlangsung sekitar
dua jam ini dibuka dengan pembacaan ayat Alquran oleh Salsabila Azzahra (I-6).
Sebelum masuk ke inti acara, Ustz. Ilham memberikan sedikit penjelasan dari
acara yang akan dilangsungkan. Diantaranya, Ust. Ilham menyinggung bahwa
peringatan tahun baru ala santri berbeda dengan tahun baru yang diadakan
masyarakat muda-mudi secara umum. Selain itu, Ust. Ilham juga menyinggung
tentang penderitaan rakyat Palestina yang berada dalam keadaan duka dengan
gempuran dari Israel.
Pemilu IPST: 202 Suara Hilang, 81 Tidak Sah
Categories :
Pada tanggal 11 november 2012 pemilihan ketua IPST 2012/2013
berlangsung secara demokratis. Para calon ketua IPST dipilih langsung oleh
Pondok, Pimpinan Madrasah, Guru, karyawan, dan tentu saja santri. Dari semua
itu, terdapat total 892 pemilih yang terlibat dengan hasil Hamzah Habibi
merupakan peraih suara terbanyak dengan 247 suara.
Pelantikan IPST 2012/2013
Categories :
Tanggal 20 November
hari selasa kemaren Madrasah Sumatra Thawalib Parabek mengadakan
pelantikan para anggota IPST . pelantikan ini diadakan setelah pulang sekolah
tepatnya jam 15:45. Acara ini berjalan tidak begitu lancar karena cuacanya yang
cukup panas membuat para santri tidak nyaman berdiri di lapangan berlama lama.
Bahkan ada yang berpisah dari barisan ke teras kampus Madrasah Sumatera
Thawalib Parabek.
IPST 2012-2013
Categories :
Ikatan
Pelajar Sumatera Thawalib (IPST) 2012-2013 telah terbentuk. Mereka telah
dilantik pada hari Selasa, 20 November 2012. Dihadapi seluruh santri dan
majelis guru Ponpes Sumatera Thawalib, Hamzah Habibi dan kawan-kawan menyatakan
sumpat setia untuk menjalani amanah sebagai pengurus IPST tahun ini.
Hamzah Habibi: Ketua IPST Terpilih
Categories :
Hamzah
Habibi, begitulah sosok yang diberi anugerah untuk kemajian para pelajar di
Pondok Pesantren Sumatera Thawalib setahun kedepan. Bonjol merupakan tempat
kelahirannya, bertepatan pada tanggal 30 September 16 tahun yang lalu. Seorang
siswa yang akrab disapa Habib, merupakan salah seorang santri kelas V agama
II. Habib yang suka olahraga ini menyatakan dirinya memiliki cita-cita menjadi
seorang ulama Hadis.
Peraturan Bahasa Asrama Puteri
Categories :
Sudah hampir sebulan peraturan ihya’
lughah kembali digalakkan di Asrama Puteri. Tepat pada hari Senin, 5
November 2012 Asrama Puteri Sumatera Thawalib kembali menghidupkan bi’ah
lughawiyyah. Oleh sebab itu, bukan asing lagi jika akhir-akhir ini santri
putrid terdengar menggunakan bahasa Arab atau bahasa Inggris.
Peraturan bahasa ini diterapkan
secara bertahap. Pada tahap ini, peraturan bahasa mempersyaratkan santri
berbicara bahasa asing, Arab atau Inggris, mulai jam pulang sekolah hingga
selepas Isya. Mereka dilarang menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa daerah
di lingkungan asrama hingga Masjid, termasuk WC panjang depan masjid.
Aksi Solidaritas Palestina
Categories :
Untuk pertamakalinya, Ponpes
Sumatera Thawalib mengadakan Aksi Sosial Solidaritas Palestina. Mengikuti
konflik Palestina yang tidak kunjung usai, justru memanas di minggu-minggu
terakhir, Pimpinan Pondok mempunyai inisiatif untuk mengadakan acara ini.
Setelah dibentuk panitia, acara ini dipersiapkan dan berjalan dengan sukses
pada hari Minggu, 25 November 2012.
Jumat, 23 November 2012
Introspeksi Tahun Baru Hijriah bagi Belajar Santri
Categories :
Oleh: Firdaus Rifa’I al-Quraysyi
Pembimbing Haji/ Alumni MST Parabek 1980
Saya adalah alumni sekolah Sumatera Thawalib Parabek ini.
Meskipun saya melanjutkan kuliah setamat dari Parabek, saya selalu katakana
bahwa saya adalah lulusan Parabek, bukan kampus tempat saya kuliah. Mengapa?
Karena kesan yang paling mendalam saya dapatkan dari sekolah ini.
Dulu, saya sekolah tidak seberuntung Kalian sekolah
sekarang. Saya tinggal di Birugo, dan setiap hari ke sekolah jalan kaki,
melewati sawah. Tentu saja banyak yang dihadang, baik hujan maupun panas. Tidak
seperti kalian, semua itu saya jalani tanpa uang jajan.
Pergantian Tahun adalah Introspeksi, bukan Pesta..!!!
Categories :
Ust. H. Ilham, LC. M.A
Pimpinan Pondok Sumatera Thawalib Parabek
Disampaikan dalam sambutan ceramah 1 Muharram di Masjid Jami’ Parabek, Sabtu 17 November 2012
Saat ini adalah momen pergantian tahun dalam Islam. Bagi
santri Ponpes Sumatera Thawalib Parabek, pergantian tahun adalah momen untuk
berintrospeksi, bukan perpesta poya.
Masyarakat merayakan tahun baru Masehi dengan berkumpul,
kongkow-kongkow di pusat kota. Mereka meniup terompet, mengadakan
pertunjukan-pertunjukan, dan cenderung bersifat ma’siat. Mereka berkumpul
muda-mudi tanpa batasan. Melakukan apa yang menurut mereka menyenangkan tapi
tidak memperhatikan aturan agama.
Selasa, 20 November 2012
4 Ciri Muhajirin
Categories :
Ust. Ahmad Mubarak, MSI.Disampaikan dalam Khutbah Jumat 16 November 2012
Hijrah merupakan sebuah peristiwa besar. Dalam sejarah,
Hijrah telah membuktikan perannya yang vital dalam perkembangan Islam
berikutnya. Di lain sisi, untuk taraf individual, Hijrah juga merupakan sebuah
peristiwa yang luar biasa.
Sebuah perbuatan yang luar biasa hanya berasal dari orang
yang luar biasa. Oleh sebab itu, Muhajirin, sahabat Rasulullah yang ikut hijrah
bersama beliau adalah orang-orang luar biasa. Pertanyaannya, apakah yang
membuat mereka luar biasa?
Ada empat sifat yang mereka miliki sehingga Muhajirin mampu
berhijrah.
Mata Hati yang Jernih lebih tajam dari Pisau Bermata Dua
Categories :
Ust.Drs. H. Zulfahmi.
Disampaikan dalam amanat upacara 12 November 2012
Suatu ketika, Ibnu Mas’ud kedatangan tamu tak terduga. Ia
adalah seorang tua dengan pakaian lusuh seadanya. Satu hal lainnya yang menjadi
perhatian Ibnu Mas’ud adalah si bapak tua ternyata buta. Ia mendatangi Ibnu
Mas’ud dan berkata, “Wahai Ibnu Mas’ud, saya telah mendengar tentang kebesaran
Anda dari orang banyak. Sekarang, saya belum makan sesuap nasi pun selama dua
hari. Maka, dengan kebesaran Anda, berilah saya sedikit makan, dan izinkanlah
saya menginap beberapa saat di rumah Anda.
Senin, 12 November 2012
Minggu, 11 November 2012
Telat..?? Lepaskan Sepatunya..!!!
Categories :
Ada peraturan baru di Ponpes Sumatera Thawalib berkaitan
dengan keterlambatan santri, yaitu tidak boleh menggunakan sepatu. Apabila
santri terjaring piket dengan alasan keterlambatan, maka guru piket akan member
hukuman kepada mereka. Setelah itu, mereka tidak diperbolehkan masuk kelas
sebelum meninggalkan sepatu di meja piket.
Berapakah Santri Aliyah yang Membawa HP??
Categories :
Pondok Pesantren Sumatera Thawalib menerapkan larangan penggunaan HP bagi seluruh santri. Peraturan diberlakukan, baik dari segi pelarangan maupun pemberian sanksi bagi pelanggar.
Akan
tetapi, sejauh ini, tersita sejumlah HP dari tangan santri, baik di sekolah
maupun di asrama. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun ada aturan, santri
tetap membawa HP ke sekolah. Pada sisi lain, berdasarkan data, mayoritas HP
yang tertangkap di sekolah berasal dari santri Aliyah. Berdasarkan hal inilah,
redaksi AlBayan mendapatkan ide untuk melihat bagaimana sebenarnya fakta
mengenai HP di lapangan, khususnya Aliyah. Pertanyaan yang kami cari adalah,
berapakah santri Ponpes Sumatera Thawalib Parabek yang masih membawa HP ke
sekolah.
HP di Sekolah Lain
Categories :
Santri
Ponpes Sumatera Thawalib dilarang membawa HP. Pihak sekolah juga cenderung
ketat dan disiplin untuk masalah ini. Banyak santri atau juga orang tua yang
mengeluhkan. Akan tetapi, peraturan ini sudah final dan setiap santri dan orang
tua sudah diperingati semenjak awal. Di Asrama, umpamanya, santri dan orang tua
menandatangani perjanjian mengikuti aturan, termasuk untuk tidak membawa HP ke
sekolah/asrama.
Pelanggaran Santri Terhadap Peraturan HP
Categories :
Lebih kurang sekitar 100-an unit
Handphone (HP) atau telepon genggam telah berada di kantor kesiswaan Ponpes
Sumatera Thawalib saat ini. Sejumlah HP tersebut merupakan hasil razia yang dilakukan oleh
Koordinator Disiplin. Ponpes Sumatera Thawalib memang melarang siswa
menggunakan HP. Bukan hanya di sekolah, di Asrama pun terdapat sejumlah HP
sitaan. Jika ditotal, HP sitaan di Asrama, putra dan putri juga mendekati angka
100 unit.
Editorial: Seputar HP di Sumatera Thawalib
Categories :
Pada edisi VI ini, Mading AlBayan
akan membahas seluk-beluk peraturan HP di Ponpes Sumatera Thawalib. Untuk itu,
redaksi telah melakukan reportase, wawancara, dan survey seputar permasalahan
ini.
Islam melarang umatnya meminum
minuman keras yang memabukkan. Meskipun
pada awalnya Islam mengakui bahwa Khamr ada manfaatnya, akan tetapi
Alquran menegaskan bahwa mudharat dari kahmr lebih besar dari
kemanfaatannya (Al-Baqarah [2]: 219) . Oleh sebab itulah Islam melarang
umatnya mengkonsumsi khamr.
Apakah Santri Butuh HP??
Categories :
Tema Albayan edisi ini adalah Peraturan HP di Sekolah. Oleh sebab itu, 7 November 2012 lalu, dua reporter Albayan, Desmilla (V IPS) dan Fitria Rahmi (2-7) menemui Waka Kesiswaan MST Parabek, Ust. Habibi, LC. untuk diwawancarai seputar peraturan ini.
Assalamu’alaikum Ustaz. Apa yang menyebabkan HP dilarang dibawa ke sekolah atau ke Asrama Ustaz?
Wa’alaikum Salam
Warahmatullahi Wabarakatuh. Jadi,
mengenai HP sebenarnya telah disampaikan kepada para orang tua dan santri, HP
dilarang digunakan oleh para santri di lingkungan sekolah dan asrama. Dilihat
dari segi kegunaan, HP tidak terlalu membawa pengaruh positif terhadap santri,
akan tetapi justru banyak pengaruh negatifnya. Contohnya saja, gambar-gambar
pornografi yang tidak pantas dilihat. Selain itu, HP juga bisa memudahkan para
santriwan dan santriwati menjalin hubungan (pacaran, red.). Sedangkan dilarang
saja masih banyak yang berpacaran, apalagi jika dibiarkan. Di asrama pun sudah
ada HP yang dititipkan pada Pembina untuk dihubungi oleh wali santri. Jadi,
negatif HP lebih banyak daripada positifnya.
Ada hal yang dihindari dari HP, seperti foto/video yang tidak pantas, bagaimana jika santri hanya memakai HP yang hanya bisa sms/telfon saja?
Memang ada guru yang mengusulkan
seperti ini. Akan tetapi, video porno baru sebagian kecil dari sis negatif HP
bagi santri. Walaupun HP tidak ada kamera, akan tetapi HP bisa digunakan oleh
santri untuk menjalin hubungan yang dilarang. Contohnya, sms-an/telfonan dengan
lawan jenis, yang bahkan menggunakan bahasa yang tidak pantas.
Tidak dipungkiri, HP juga bermanfaat, apalagi 60% santri Ponpes Sumatera Thawalib Parabek adalah santri Asrama yang tinggal jauh dari orang tua. Apakah peraturan HP tidak mempertimbangkan hal ini?
Sangat mempertimbangkan. Seperti
Ustaz sampaikan tadi, Asrama sudah menyedian nomor tertentu untuk dihubungi
oleh wali santri. Pihak sekolah juga tidak menutupi wali santri untuk menelfon
ke nomor sekolah. Apabila santri dibebaskan membawa HP, besar kemungkinan
mereka menjadi bebas berhubungan karena jauh dari orang tua. Bisa saja mulai
dari hal kecil, akan tetapi berpeluang menjadi besar.
Ketika penyitaan HP, apa yang diperhatikan guru, apa yang diperiksa?
Tentu saja yang pertama kali
diperiksa adalah isi HP itu sendiri, karena pengalaman yang lalu, HP banyak
berisi gambar berbau pornografi. Yang kedua, sms HP tersebut. Kami memeriksa
inbox HP terkait. Kita bisa menindaklanjuti siapa santri yang sangat dekat dengan
lawan jenisnya. Artinya, kami mencari santri yang berpacaran melalui HP.
Sejak kapan peraturan HP berlaku?
Ustaz kurang tau pasti tahunnya.
Tapi sebenarnya peraturan pelarangan membawa HP ini sudah dari dulu. Cuma
beberapa tahun yang lalu masih ada santri yang kecolongan. Kita perharap
peraturan tersebut bisa dijalankan, dan kita akan sering mengadakan razia, dan
lebih memperketat lagi.
Menurut Ustaz, bagaimana perkembangan peraturan HP dari tahun ke tahun?
Kalau Ustaz lihat, HP semakin
canggih. Fiturnya semakin lengkap. Kita bisa melihat internet, browsing,
facebook, dan sebagainya. Maka dari itu, kita lebih ketatkan peraturan ini,
karena jika HP semakin canggih, besar kemungkinan santri melihat gambar-gambar
yang tidak pantas.
Saat Ustaz masih menjadi santri di sini, apakah larangan HP sudah berlaku?
Dahulu, semasa Ustaz masih
disini, boleh dikatakan tidak ada santri yang membawa HP. HP suatu hal yang
langka di zaman Ustaz. Dulu belum ada peraturan tertulis karena memang tidak
ada yang membawa HP. Tapi sekarang, HP bisa dibilang menjamur di seluruh dunia.
Karena itulah peraturan ini dibuat.
Ketika HP disita, apakah santri boleh mengambilnya lagi?
Pada prinsipnya, kita tidak akan
memberikan HP itu karena itu sudah merupakan pelanggaran berat. Tapi, kadang-kadang
ada orang tua yang sampai menangis untuk meminta HP ini kembali dengan beberapa
alasan. Akan tetapi, sesuai peraturan yang berlaku saat ini, HP itu baru bisa
dikembalikan di akhir semester.
Menurut Ustaz, apakah santri benar-benar butuh HP?
Ustaz rasa, saat ini, selagu
masih menyandang status santri, HP belum pantas.
Terimakasih Ustaz atas partisipasinya, Kami rasa cukup untuk saat ini.
Sama-sama.
Assalamu’alaikum…
Wa’alaikumsalam…
Daging Qurban Didistribusi pada Masyarakat
Categories :
Setelah kedua ekor sapi disembelih dan diproses selama
beberapa jam, daging sapi tersebut telah siap untuk didistribusi. Satu ekor
yang akan dikonsumsi langsung dibawa ke dapur umum untuk dimasak, sementara
satu ekor lainnya diserahkan kepada beberapa santri aliyah untuk
dipotong-potong. Setelah makan siang bersama, beberapa orang guru bersama
perwakilan IPST bertolak ke Malalak untuk mendistribusikan daging qurban
tersebut.
Pemilihan sasaran distribusi ke Malalak bukan tanpa alasan.
Pertimbangan utama mencari sasaran distribusi adalah apabila tempat tersebut
tidak mendapatkan distribusi qurban yang layak. Seperti tahun lalu, daging
qurban didistribusikan ke wilayah desa tempat Ustz. Hendrianti tinggal. Pada
tahun ini, sebenarnya ada beberapa wilayah yang menjadi calon sasaran
distribusi, seperti di Malalak, di Sungai Buluah Palembayan, hingga di wilayah
Alahan Panjang. Jika berpikir idealis,
sebenarnya ada wilayah yang lebih layak untuk mendapatkan daging qurban,
seperti di Pasaman Barat atau di wilayah Natal Mandailiang. Akan tetapi, karena
pertimbangan efektifitas dan kesanggupan Ponpes untuk mengantar daging, maka
dipilihlah Jorong Malanca di Malalak sebagai sasarannya, tepatnya di Masjid/TPA
Nurul Huda.
Lebih kurang ada 160-an kantong daging yang
didistribusikan. Yang berangkat ke lokasi adalah Ust. Taufik Hidayat, Ust.
Abizar, Ust. Nurzen, Ust. Fadhli, serta satu perwakilah IPST yaitu Arif Rahman
Hakim. Sekitar pukul 13.30 mereka berangkat dengan mobil Ambulan Ponpes, dan
sampai kembali di Ponpes ketika azan Ashar.
“Kami hanya menyerahkan kepada pengurus masjid, lalu penguruslah yang
bertanggungjawab menyampaikannya kepada warga.” ungkap Ust. Fadhli yang kami
temui di Kantor Asrama. [HFZ]
Senin, 05 November 2012
Ada Kecemburuan di IPST
Categories :
Rabu, 31 Oktober 2012, Komisi Pemilihan Ketua IPST (KPKI),
di bawah bimbingan waka kesiswaan mengadakan acara dialog interaktif antar
kandidat Ketua IPST bersama seluruh santri. Acara tersebut dimulai dengan
penyampaian visi dan misi oleh kelima kandidat. Mereka adalah M. Ulil Albab, M.
Jufri, Hamzah Habibi, Irsyad, dan Syamratul Fuadi.
Setelah menyampaikan visi-misi, kehebohan meningkat seiring
dibukanya termen tanya jawab. Sesaat termen tanya jawab dibuka oleh Ust.
Fadhli, terlihat antusiasme santri untuk menanggapi visi-misi yang disampaikan
kelima calon. Akan tetapi, karena waktu yang terbatas, pertanyaan yang dibuka
hanya terbatas kepada lima penanya saja.
Dari kelima pertanyaan, ada dua pertanyaan yang menjadi
pusat perhatian para santri. Joni Pradiva dan Robbi Hidayatul Ilmi
mempertanyakan, IPST kedepan akan seperti apa menanggapi keterlibatan santri
Tsanawiyah dalam IPST. Mereka merasakan
bahwa selama ini, santri Tsanawiyah cenderung dianaktirikan dalam keaktifan di
IPST. IPST didominasi oleh santri Aliyah dan mengesampingkan potensi dan
kemampuan santri Tsanawiyah. Oleh sebab itu, kedua penanya ini menyampaikan,
bagaimanakah cari para kandidat untuk melibatkan santri Tsanawiyah dalam IPST
mendatang secara lebih aktif?
Kelima kandidat cenderung menjawab pertanyaan dengan
seragam. Mereka menyatakan bahwa selama ini santri Tsanawiyah memang belum
pantas memiliki keterlibatan yang lebih dalam IPST. Hal ini tidak lain karena
kemampuan dan kamatangan mereka yang masih belum siap untuk diberikan sebuah
jabatan. Hal ini dibuktikan, menurut para calon, susahnya santri Tsanawiyah
untuk menenangkan diri mereka di masjid.
Menurut beberapa santri, jawaban mereka tidak memuaskan
dalam hal ini. Ertia Reskinta, umpamanya, menyayangkan para kandidat
berpendapat seperti ini. “Mengapa kami tidak bisa? Di SMP lain toh OSIS juga
berkembang bagus. Apa bedanya siswa SMP dengan santri Tsanawiyah MST Parabek?”
ungkapnya. Protes ini ternyata tidak hanya dirasakan oleh Ertia saja.
Sepertinya, mayoritas santri Tsanawiyah merasakan hal yang sama, dibuktikan
dengan kegaduhan yang meningkat ketika pertanyaan tersebut dijawab oleh para
kandidat.
Permasalahannya sepertinya berasal dari jawaban para
kandidat yang tidak memuaskan. Pertanyaan yang diajukan oleh penanya adalah
solusi. Bagaimanakah jurus yang akan dijalankan para kandidat jika mereka
terpilih dan menjabat untuk menyelesaikan masalah ini? Sayangnya, para kandidat
justru menyoroti hal lain, yaitu penyebab. Mereka menyampaikan bahwa penyebab
mengapa santri Tsanawiyah tidak dilibatkan secara intensif dalam IPST. Kedua
hal ini tentu berbeda.
Pertanyaan selanjutnya yang juga menjadi pusat perhatian
adalah pertanyaan terakhir yang disampaikan oleh Putri Laila. Ia menyampaikan
problem yang sama, kecemburuan santri putri karena tidak mendapatkan porsi
olahraga yang layak. Menurut Putri, selama ini, dalam IPST, santri putri
cenderung terpinggirkan dalam hal olahraga. Padahal, kondisnya santri putri
juga mengingkan hal tersebut. Jadi, Putri menanyakan, bagaimanakah selanjutnya,
apa yang akan dilaksanakan oleh ketua IPST terpilih nanti untuk menyelesaikan
masalah ini?
Akan tetapi, sekali lagi, para kandidat berhenti pada aspek
‘sebab’ dalam menjawab hal ini. Mereka tidak terus melanjutkan dengan solusi.
Mereka manyampaikan santri putri sedikit terpinggirkan dalam hal olahraga
adalah karena sekolah kita adalah pesantren. Oleh sebab itu, santri putri tidak
bisa bebas berolahraga seperti halnya laki-laki. Tentu saja pesantren tidak
akan mengizinkan santri putri untuk melakukan olahraga yang membuka aurat
mereka? Jawab salah seorang kandidat.
Mengenai pertanyaan kelima ini, beberapa santri setuju dan
beberapa lainnya tidak setuju. Novia Anggraini misalnya, menyampaikan bahwa
jika selama ini santri putri tidak mendapatkan porsi yang layak juga
dikarenakan aspek fasilitas. Akan tetapi, sebenarnya pesantren telah bergerak
untuk memperbaiki hal tersebut. Sebagia contoh, putri diberikan kegiatan
taekwondo yang diadakan di aula. Selain itu, setiap Jumat pagi, santri putri
asrama juga bisa melakukan senam pagi di halaman sekolah. Pada intinya, semua
itu bergantung pada manajemen yang baik. Oleh sebab itu, bagaimanakah ketua
mendatang menyikapi kedua hal ini? Mari kita tunggu. [IML]
Langganan:
Postingan (Atom)