Pondok Pesantren Sumatera Thawalib menerapkan larangan penggunaan HP bagi seluruh santri. Peraturan diberlakukan, baik dari segi pelarangan maupun pemberian sanksi bagi pelanggar.
Akan
tetapi, sejauh ini, tersita sejumlah HP dari tangan santri, baik di sekolah
maupun di asrama. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun ada aturan, santri
tetap membawa HP ke sekolah. Pada sisi lain, berdasarkan data, mayoritas HP
yang tertangkap di sekolah berasal dari santri Aliyah. Berdasarkan hal inilah,
redaksi AlBayan mendapatkan ide untuk melihat bagaimana sebenarnya fakta
mengenai HP di lapangan, khususnya Aliyah. Pertanyaan yang kami cari adalah,
berapakah santri Ponpes Sumatera Thawalib Parabek yang masih membawa HP ke
sekolah.
Pertanyaan
tersebut kami jawab dengan menggunakan survey kauntitatif. Kami berusaha
mencari data-data kalkulatif, sejauh mana santri Ponpes Sumatera Thawalib
membawa HP ke sekolah. Titik tolak dari survey ini adalah ‘rahasia umum’, bahwa
setiap santri mesti tahu siapa saja teman-teman mereka yang membawa HP. Oleh
sebab itu, asumsi dasar inilah yang kami gunakan sebagai media mengumpulkan
informasi. Setelah dijalani, ternyata hasilnya cukup mencengangkan.
Jika
ditotal secara keseluruhan, total santri Aliyah yang membawa HP ke sekolah
kira-kira 31%. Jika dilihat berdasarkan kelas, santri yang paling banyak
membawa HP adalah santri kelas VI. Total dari ketiga kelas lebih kurang 46%
santri kelas VI membawa HP ke sekolah. Dengan jarak yang cukup jauh, santri
kelas IV diketahui 25% membawa HP, sementara santri kelas V tercatat hanya
22,5% saja.
Jika
dipecah dalam klasifikasi yang lebih kecil, berdasarkan pembagian lokal,
hasilnya lumayan variatif. Rekor dicatat oleh santri kelas VI IPS dengan angka
60% santri membawa HP. Di bawahnya, disusul oleh santri kelas VI IPA dengan
angka 47%. Selanjutnya diikuti oleh santri kelas IV IPS dan kelas 5 IPS yang
masing-masing berada di angka 40%. Selanjutnya, kelas IV Agama dan V Agama II
berada di angka 20%, IV IPA di angka 17%, dan terakhir kelas V IPA, V Agama I, dan
6 Agama dengan persentase terendah pada angka 15%.
Satu
kecenderungan unik lainnya, bahwa setiap kelas dengan jurusan IPS cenderung
memiliki persentase yang lebih besar dari yang lainnya. Kelas IV dan V IPS
berada di angka 40%, sementara VI IPS di angka 60%. Sementara untuk jurusan IPA
dan Agama cenderung variatif, tidak memperlihatkan kecenderungan seperti yang
diperlihatkan oleh jursan IPS.[Redaksi]