Pada tanggal 11 november 2012 pemilihan ketua IPST 2012/2013
berlangsung secara demokratis. Para calon ketua IPST dipilih langsung oleh
Pondok, Pimpinan Madrasah, Guru, karyawan, dan tentu saja santri. Dari semua
itu, terdapat total 892 pemilih yang terlibat dengan hasil Hamzah Habibi
merupakan peraih suara terbanyak dengan 247 suara.
Akan tetapi,
disayangkan sekali masih banyak keluarga besar Madrasah Sumatera Thawalib
Parabek yang tidak mengikuti pemilu ini. Jika dibandingkan dengan jumlah total
santri dan guru serta karyawan, angka 892 pemilih menunjukkan bahwa banyak
sekali keluarga besar Sumatera Thawalib Parabek yang tidak ikut memilih. Data
di Tata Usaha memperlihatkan bahwa jumlah santri adalah 982 santri, dengan
rincian Tsanawiyah705 santri dan Aliyah 277 santri. Sementara itu, guru dan
karyawan di seluruh lini berjumlah 112 orang. Jika ditotal, artinya ada 1094
suara yang seharusnya terlibat di pemilihan IPST. Data ini menyimpulkan bahwa
202 peserta tidak berpartisipasi dalam pemilu.
Selain itu, masih ada kekurangan lainnya dalam pemilu
tersebut. Dari 892 suara, 81 suara adalah suara tidak sah atau abstain. Jika
ditotal, maka ada sekitar 200 suara yang terbuang percuma selama pemilihan
tersebut.
Hal ini membuktikan bahwa masih
banyak kalangan di keluarga besar Sumatera Thawalib Parabek yang bersikap
apatis atau acuh tidak acuh terhadap IPST. Mereka merasa tidak berkepentingan
atau belum merasakan manfaat apapun dari IPST, sehingga mereka melepaskan hak
pilih mereka begitu saja. Satu hal yang memprihatinkan lagi, bahkan ada surat
suara yang ditulisi dengan kata-kata yang tidak baik. Hal ini semakin
memperlihatkan tantangan IPST ke depan, supaya mereka bisa memperjuangkan IPST
agar mereka merasakan kehadiran IPST di sekolah ini. Apabila ketua IPST tahun
ini, Hamzah Habibi berserta jajarannya berhasil menjalani masa jabatannya
dengan baik, tentu saja pandangan masyarakat Sumatera Thawalib akan lebih baik
terhadap IPST dan pemilih tahun berikutnya tidak akan menyia-nyiakan hak suara
mereka.[WRDU]